PERANAN SISTEM INFORMASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Oleh: DARUL WIYONO
ABSTRAK
Di dalam dunia pendidikan Sistem
Informasi (SI) memegang peranan yang cukup penting Apalagi di era globalisasi
seperti sekarang ini. Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan
sistem informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya itu mereka pun selalu
berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem informasi
yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan karena sistem
informasi memegang peranan yang cukup penting dalam bisnis mereka. karena
Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang menerima sumber daya data sebagai
input dan memprosesnya ke dalam produk informasi sebagai outputnya. secara
tidak langsung Sistem Informasi (SI) mengajarkan kita untuk menghadapi masa
depan dengan pemikiran yang matang untuk kedepannya. karena didalam bidang
pendidikan Sistem Informasi (SI) mengajarkan kita cara menyebarkan informasi
dengan tahap-tahap yang telah ditentukan untuk mempermudah penyelesaian
masalah.
A. Konsep Dasar Sistem Informasi
Secara sederhana sistem informasi dapat dikatakan sebagai ilmu yang
diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari
dengan mudah dan akurat. Isi dari ilmu tersebut dapat berupa teknik-teknik dan
prosedur untuk menyimpan informasi secara efisien dan efektif. Informasi dapat
dikatakan sebagai data yang telah di olah. Informasi tersebut dapat disimpan
dalam bentuk tulisan, suara, gambar, gambar mati ataupun gambar hidup. Sehingga
informasi akhirnya dapat berupa ilmu dan pengetahuan itu sendiri. Bila
informasi tersebut volumenya kecil, tentunya tidak perlu teknik-teknik atau
prosedur yang rumit untuk menyimpannya. Namun bila informasi tersebut dalam
volume yang besar, diperlukan teknik dan prosedur tertentu untuk menyimpannya
agar mudah mencari informasi yang tersimpan. Komputer mempunyai kapasitas untuk
informasi dalam volume besar. Pada mulanya komputer hanya mampu menyimpan teks
dan grafik sederhana saja. Namun dewasa ini komputer telah mampu menyimpan
informasi dalam berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk audio, visual, dan audio
visual.
Teknologi Informasi (Information Tecnology) yang mulai populer di akhir
tahun 70-an, dihantarkan untuk menjawab tantangan. pada masa sebelumnya,
istilah tekonolgi komputer atau pengolahan data electronis atau EDP (Electronic
Data Processing). Menurut kamus Oxford
(1995), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan
elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisa, dan
mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata, bilangan, dan gambar.
Menurut Alter (1992), teknologi
informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu
atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap mentransmisikan,
menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.
Sedangkan menurut Martin (1999),
tekologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan
untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan mencakup juga teknologi
komunikasi untuk mengirimkan informasi. Secara lebih umum Lucas (2000) dalam Abdul Kadir (2003) menyatakan bahwa teknologi
informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan
mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, seperti mikrokomputer, komputer
mainframe, pembaca barcode, software pemproses transaksi perangkat lunak untuk
lembar kerja, peralatan komunikasi dan jaringan.
Everett M Rogers dalam bukunya Communication Technology (1986),
mengemukakan teknologi informasi merupakan perangkat keras bersifat
organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau
khalayak mengumpulkan, memproses dan saling mempertukarkan informasi dengan
individu atau khalayak lain. Haag dan Keen (1996) dalam Abdul Kadir dan Terra
Ch Triwahyuni (2003:2) bahwa mengemukakan teknologi informasi adalah
seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan
tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. William dan Sawyer
(2003) yang dikutif Abdul Kadir dan Terra Ch Triwahyuni (2003:2) dalam bukunya
pengenalan teknologi informasi mengemukakan teknologi informasi adalah
teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi
berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. Dari definisi diatas
tergambar bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak
sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga teknologi telekomunikasi. Dengan
kata lain yang di sebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi
komputer dan teknologi telekomunikasi.
Penjelasan atas dua teknologi yang mendasari tekologi informasi adalah
sebagai berikut. Pertama teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan
dengan komputer, termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan denagn komputer
seperti printer, pembaca sidik jari, dan bahkan CD-ROM. Komputer adalah mesin
serba guna yang dapat di kontrol oleh program, digunakan untuk mengolah data
menjadi informasi. Program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk
mengendalikan komputer sehingga dapat melakukan tindakan sesuai dengan yang
dikehendaki pembuatnya. Data adalah bahan mentah bagi komputer yang dapat
berupa angka maupun gambar, sedangkan informasi adalah bentuk data yang telah
diolah sehingga dapat menjadi bahan yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Kedua teknologi telekomunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan
komunikasi jarak jauh. Termasuk pada kategori teknologi ini adalah telepon,
radio, dan televisi. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi
informasi tidak harus secara spesifik berupa komputer yang terhubung ke
komputer lain melalui alat telekomunikasi, tetapi juga dapat juga berupa
peranti peralatan elektronik lain yang berhubungan dengan penyajian informasi
(misalnya televisi). Hal yang terpenting adalah bahwa teknologi informasi itu
melibatkan komputer dan telekomunikasi.
B. Sistem Informasi dalam Inovasi Pendidikan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003,
ternyata telah disadari penerimaan pengakuan bahwa sudah bukan masanya
mengandalkan pendekatan konvensional saja dalam menyelenggarakan sistem
pendidikan nasional. Bukan hanya di ruang tertutup dengan buku dan pendidik
yang setiap saat ditemui, diminta tolong menunjukkan sumber informasi peserta
didik dapat memenuhi hasratnya untuk menjadi lebih pintar, lebih cerdas, lebih
baik dan lebih sejahtera dalam hidupnya. Bagaimanapun juga transformasi pesan
pembelajaran dengan mendayagunakan kemajuan teknologi pendidikan kiranya akan
lebih memotivasi peserta didik.
Revolusi sistem informasi telah mengubah cara kerja manusia mulai dari
cara berkomunikasi, cara memproduksi, cara mengkoordinasi, cara berpikir,
hingga cara belajar dan mengajar. Bahkan kemajuan sistem informasi telah
mengaburkan batas-batas organisasi, pasar dan masyarakat, mempersingkat batasan
ruang dan waktu serta menyederhanakan kompleksitas.
Peranan sistem informasi pada aktivitas manusia saat ini memang begitu
besar. Sistem informasi telah menjadi fasilitator utama bagi berbagai kegiatan
tak terkecuali pada bidang pendidikan, diantaranya dalam bentuk. teknologi
komputasi multimedia yang merupakan suatu era baru dalam dunia informasi modern
yang telah berkembang pesat beberapa tahun terakhir.
C. Peranan Sistem Informasi dalam pendidikan
Peranan sistem informasi pada masa sekarang tidak hanya diperuntukkan
bagi organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan pribadi. Bagi organisasi,
sistem informasi dapat digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif,
sedangkan bagi pribadi maka sistem ini dapat digunakan untuk mencapai
keunggulan pribadi, termasuk untuk mencari pekerjaan. Sistem informasi juga
dapat melahirkan fitur-fitur baru dalam dunia pendidikan. Sistem pembelajaran
berbasis multimedia dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih menarik, tidak
monoton, dan memudahkan penyampaian. Peserta didik dapat mempelajari materi
tertentu secara mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi program
berbasis multimedia.
Secara umum multimedia diartikan sebagai kombinasi teks, gambar, seni
grafik, animasi, suara dan video. Yang tentunya ini sangat membantu sekali bagi
pendidikan karena informasi yang dihasilkan memiliki nilai komunikasi
interaktif yang tinggi. Artinya informasi bukan hanya dapat dilihat sebagai
hasil cetakan, melainkan dapat didengar, membentuk simulasi, dan animasi yang
dapat membangkitkan selera, dan memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam
penyajiannya.
Sistem informasi sendiri merupakan sebuah proses belajar dan cara yang
paling cepat untuk bisa secara seksama mempelajari berbagai ilmu dalam
penggunaan komputer maupun perangkat lunak di dalamnya. Setiap kali membeli
sebuah perangkat teknologi, bukan hanya komputer, seperti ponsel dan perangkat
lunak, pasti ada buku petunjuk untuk memaksimalkan penggunaannya. Artinya,
membaca dan belajar. Kemajuan dalam teknologi informasi mengisyaratkan untuk
terus membaca dan belajar, tidak hanya pada teknologi yang baru ditemukan,
tetapi juga pengembangan teknologi yang sudah ada.
Ada pepatah bisa karena biasa. Membiasakan anak-anak sekolah untuk
menggunakan komputer di sekolah mungkin menjadi langkah awal dan penting untuk
mengejar apa yang sekarang diperdebatkan dunia sebagai digital divide.
Kini sistem informasi mulai masuk ke dalam dunia pendidikan. sekolah
mulai memanfaatkannya di dalam proses pembelajaran. Pendidikan memanfaatkan
kemajuan di bidang teknologi untuk kepentingan proses pembelajaran. Selain alat
tradisional berupa papan tulis, proses pembelajaran telah memanfaatkan overhead
projector, slide, film, videotape, dan bahkan CD-ROM.
Pada saat ini, sistem informasi yang masuk ke dalam dunia pendidikan dan
pembelajaran dapat kita golongkan ke dalam dua macam sistem. Pertama adalah
sistem perangkat komputer dan kedua adalah sistem jaringan berupa intranet atau
internet. Kedua sistem ini berkaitan satu dengan lainnya sehingga merupakan
satu kesatuan.
D. Pemanfaatan Sistem Informasi dalam Lembaga Pendidikan
Pemanfaatan sistem informasi di sekolah akan menjadi suatu hal yang biasa
di sekolah sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan secara formal. Namun
sejauh mana sekolah dapat mendukung keberadaan sistem informasi ini masih
bergantung kepada beberapa hal. Ada faktor dana dan biaya yang diperlukan oleh
sistem informasi itu. Ada faktor keluasan pemakaiannya yakni seberapa jauh
sistem informasi itu diadakan di sekolah. Ada pula faktor keterlibatan peserta
didik pada sistem informasi itu. Sekolah perlu mengambil keputusan, bagian
system informasi mana saja yang perlu didukung oleh sekolah. Pertimbangan ini
mencakup banyak hal yang terbuka untuk dipikirkan bersama.
Dengan demikian secara sederhana dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
adalah hasil kreasi manusia dalam mempermudah dan mempercepat penyebaran
informasi untuk manusia yang disebarkan melalui berbagai media.
Pemanfaatan sistem informasi untuk pendidikan sistem informasi yang telah
diterapkan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok. Kelompok yang pertama adalah
memanfaatkan komputer untuk menyampaikan materi pengajaran itu sendiri, yang
biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted Instructional (CAI) atau
Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi (materi
belajar) yang hendak disampaikan kepada peserta ajar dikemas dalam suatu
perangkat lunak. Peserta ajar kemudian dapat belajar dengan cara menjalankan
program atau perangkat lunak tersebut di komputer. Bila dirancang dengan baik,
dapat diciptakan paket program belajar sehingga peserta dapat melakukan
simulasi, atau juga dapat memberikan umpan balik kepada peserta ajar kemajuan
belajarnya.
Pemakaian kelompok kedua adalah untuk pendistribusian materi ajar melalui
jaringan Internet. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk webpage, ataupun
program belajar interatif (CAI atau CBT). Materi ajar ini kemudian ditempatkan
di sebuah server yang tersambung ke internet sehingga dapat ambil oleh peserta
didik baik dengan menggunakan Web-Browser ataupun File transport Protocol
(Aplikasi Pengiriman File).
Pemanfaatan kelompok ketiga adalah sebagai media komunikasi dengan pakar,
atau nara sumber, atau peserta didik yang lain. Komunikasi ini dapat digunakan
untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa di mengerti, atau mengemukakan
pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta yang lain. Dengan demikian
peserta didik bisa mendapat umpan balik dari pakar atau nara sumber serta dari
teman peserta didik yang lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman
materi ajar.
E. Peranan Lembaga Pendidikan dalam
Pemanfaatan Sistem Informasi
Hal berikutnya adalah bagaimana sikap dan peranan lembaga pendidikan
terhadap sistem informasi. Ada sejumlah hal yang memerlukan pertimbangan dari
lembaga pendidikan atau, dalam hal ini, sekolah. Pertama, sekiranya mampu, perlukah
sekolah melakukan investasi dalam teknologi informasi. Pada zaman sekarang,
banyak orang menjawab “ya”. Sekolah sudah perlu memiliki perangkat sistem
informasi untuk keperluan administrasi sekolah. Sistem informasi ini dapat
diperluas sampai ke hubungan dengan internet. Lebih luas lagi, sekolah dapat
memiliki website. Dan kalau mampu, sekolah dapat juga membangun jaringan
sekolah yang dapat menghubungkan berbagai ruangan dengan intranet.
Kedua, apakah sekolah perlu menyediakan sistem informasi untuk keperluan
pembelajaran peserta didik. Apakah sebaiknya, masing-masing peserta didik
mempunyai komputer sendiri untuk keperluan mereka di dalam pembelajaran. Jika
mampu, sebaiknya, kedua cara ini ditempuh secara bersama-sama. Selain sekolah
menyediakan perangkat teknologi informasi, setiap peserta didik juga memiliki
sistem informasinya sendiri.
Ketiga, jika sekolah menyediakan komputer untuk membelajaran, maka
dimanakah komputer diletakkan. Di sini terdapat beberapa pilihan. Komputer itu
dapat ditempatkan di dalam satu ruang sehingga ruang itu menjadi ruang
komputer. Komputer itu dapat juga ditempatkan di dalam ruang kelas dan
diletakkan di bawah meja sehingga di setiap meja terdapat komputer. Komputer
dapat juga diletakkan di perpustakaan sehingga merupakan salah satu sarana
untuk pencarian informasi. Dapat juga, sekolah menyediakan terminal colokan
sehingga peserta didik dapat mencolokkan komputernya ke terminal itu untuk
berhubungan dengan jaringan sekolah.
Keempat, jika sekolah menyediakan sistem informasi di sekolahnya, apakah
sekolah perlu menginstalasi jaringan sekolah yang menghubungkan ruangan dan
gedung di sekolah itu. Jika mampu, jaringan sekolah bermanfaat untuk berbagai
keperluan termasuk keperluan belajar pada peserta didiknya. Kelima, jika sekolah
akan menyediakan sistem informasi untuk keperluan administrasi dan
pembelajaran, maka masalah yang muncul adalah perawatan alat teknologi
informasi itu. Tidak sedikit sekolah yang telah memiliki komputer namun belum
siap dengan perawatannya. Karena itu, setiap sekolah perlu siap dengan
perawatan alat teknologi informasi yang dimilikinya itu.
F. Sistem Informasi sebagai jembatan menuju Realitas Pembelajaran
Perkembangan Sistem Informasi yang mampu mengolah, mengemas dan
menampilkan serta menyebarkan informasi pembelajaran baik dalam medium audio,
visual, audio visual bahkan multi media, dewasa ini telah mampu mewujudkan apa
yang disebut dengan Virtual Learning. Konsep ini berkembang sehingga mampu
mengemas kondisi dan realitas pembelajaran sebelumnya menjadi lebih menarik dan
memberikan pengkondisian secara adaptif pada si pembelajaran di manapun mereka
berada.
Memang upaya ke arah tersebut banyak dicontohkan dengan munculnya konsep
e-learning. Di mana secara realitas bahwa pembelajaran itu tidak sulit walaupun
dibatasi olah ruang dan jarak yang tidak mungkin jika dilakukan secara nature,
akan tetapi justru realitas yang diharapkan ini mampu diwujudkan melalui konsep
e-learning ini.
Pada bagian ini penulis akan mendeskripsikan realitas pembelajaran yang
ditujukan pada hakikat informasi sebagai sumber belajar sebagai produk
teknologi informasi. Di mana informasi disini dapat diklasifikasikan menjadi
informasi elektronik, karena mereka akan ditampilkan melalui elektronik
pembelajaran. Kita semua sudah mulai familier dengan konsep dan realitas serta
implementasi bahkan sampai dengan tahap pengembangan e-learning , maka realitas
pembelajaran ini pada dasarnya berjalan di atas jembatan atau medium yang kita
kenal dengan Teknologi Informasi.
Sampai saat ini pemanfaatan informasi melalui teknologi elektronik dalam
proses pembelajaran tidak hanya berlaku bagi individu (khususnya peserta didik)
tetapi juga bagaimana sender dalam hal ini pendidik mampu memanfaatkannnya
untuk kepentingan pengemasan informasi belajarnya. Dalam posisi kita sebagai
pendidik dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk kepentingan memperkaya
kemampuan mengajar sehari-hari. Beberapa manfaat yang dapat digunakan antara
lain sebagai berikut:
1.
Memperluas “background knowledge” Pendidik.
2.
Pembelajaran yang Dinamis dan Fleksibel
3.
Mengatasi Keterbatasan Bahan Ajar
4.
Kontribusi dan Pengayaan Bahan Ajar
5.
Implementasi SAL – CBSA
DAFTAR PUSTAKA
Alter, Steven (1992). Information System A Management Perspective,
The Benjamin/Cumming Publishing Company, Inc., United State of America.
Kadir, Abdul dan Triwahyuni, Terra Ch. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Martin, James (1990). Information Engineering Book II: Planning and
Analysis, Prentice Hall International, New Jersey.
Rogers, Everett M., (1986), Communication Technology,
The Free Press, Collier Macmillan Publ., London.
*)
Penulis adalah Dosen Tetap Program Studi Manajemen Administrasi ASM Ariyanti